Me

Me

Sabtu, 13 Juni 2009

PROBLEM SUBNETTING & PERSAMAAN SUBNETTING

PROBLEM SUBNETTING & PERSAMAAN SUBNETTING

Oleh: Pardamean Panjaitan, Heru Santoso, dan Dewi Apriani

A. Pendahuluan

Subnetting adalah konsep yang sangat penting di dalam teori jaringan komputer. Bisa dikatakan bahwa subnetting adalah ilmu manajemen jaringan komputer. Tanpa pemahaman terhadap konsep ini maka tidak akan tercapai efesiensi serta efektifitas maksimum yang diharapkan dari suatu jaringan sebagaimana yang ingin dicapai oleh prinsip subnetting. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Kiranya artikel ini makin membuka wawasan kita terhadap konsep-konsep fundamental teori jaringan.Dari berbagai penjelasan yang sudah dijelaskan di atas maka penulis berupaya menggeneralisir berbagai rumus sederhana yang ada dan seluruh hasil-hasilnya ke dalam sebuah persamaan tunggal yang boleh disebut sebagai Persamaan Umum Subnetting. Tentu kita tidak terlalu berharap banyak pada persamaan ini. Tapi, setidaknya persamaan ini akan mampu menjawab beberapa soal penting dalam permasalahan subnetting, seperti
jumlah subnet, serta jumlah host valid persubnet, dan jumlah blok subnet. Di atas semuanya itu persamaan ini memiliki tujuan utama untuk memberikan gambaran sederhana mengenai hubungan diantara ketiga problem yang barusan disebutkan.


B. Penjelasan Utama
Misal ada sebauh network addres sebagai berikut: 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1.Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2^2 = 4 subnet. Kenapa bukannya 2^x-2? Hal ini dikarenakan sejak tahun 2005 IEFT telah merekomendasikan bentuk yang pertama, yaitu 2^x.

2.Jumlah Host per Subnet = 2^y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
2^6 - 2 = 62 host

3.Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Kita koleksi rumus yang ada:
1. Rumus Menentukan jumlah subnet adalah Sn= 2^x
2. Rumus Menentukan jumlah host valid per subnet adalah Hv=2^y – 2
3. Rumus Menentukan jumlah blok subnet valid adalah : Sv, sebagai berikut :

Jika L adalah nilai ekor dari subnetmask maka berlaku hubungan:
256-L = a
Maka nilai blok subnet yang valid adalah kelipatan dari a, sebagai berikut:
Nilai ke-1= 0 . a
Nilai ke-2= 1 . a
Nilai ke-3= 2 . a
.
.
.
.
Nilai ke-n= (n-1) . 256-L
Nilai ke-n atau nilai terakhir atau nilai terbesar itu adalah L, maka:
L = (n-1).(256-L), nilai n disini adalah sama dengan banyaknya kombinasi atau sama dengan nilai Sv. Jadi L = (Sv-1).(256-L),
jadi Sv= L/(256-L) + 1

Jadi kita peroleh 3 rumus utama :
Sn = 2^x ............persamaan 1
Hv = 2^y – 2 ........persamaan 2
Sv = L/(256-L) + 1...persamaan 3

Jika Kelas A disebut Kelas 1, Kelas B disebut Kelas 2, dan Kelas C disebut Kelas 3
Lihat tabel berikut ini, yang didapat dari contoh-contoh yang sudah dibahas :
Hubungan antara Kelas (k) dengan nilai x + y dari persamaan 1 dan 2 adalah :
8(4-k) = x + y
Dengan hasil-hasil ini maka :
2^x . 2^y = 2^(x+y)
Sn.(Hv+2) = 2^(x+y)
Sn.(Hv+2) = 2^((8(4-k))
Sn.(Hv+2) = 256^(4-k) || Sv = L/(256-L)+1  256= L+(L/(Sv-1))
Sn.(Hv+2) = (L+(L/(Sv-1))^(4-k)

Jadi inilah yang disebut sebagai Persamaan Umum Subnetting :
Sn.(Hv+2) = (L+(L/(Sv-1))^(4-k)

Ket:
Sn = jumlah subnet
Hv = jumlah host valid
L = nilai ekor alamat IP
Sv = jumlah blok subnet valid
k = kelas dari alamat IP


Misal :
Ok, lihat problem berikut ini :
Sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192). (Lihat data CIDR).
Penghitungan: Seperti sudah disebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

1.Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2^2 = 4 subnet

2.Jumlah Host per Subnet = 2^y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet
adalah 2^6 - 2 = 62 host

3.Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 4 buah yaitu 0, 64, 128, 192.

Sn.(Hv+2) = (L+(L/(Sv-1)))^(4-k)

Bukti kesesuiannya:
Jadi dari data diatas diketahui : Sn=4, Hv=62, L=192, Sv=4, Kelas C, jadi
k=3. Masukkan semuanya kedalam rumus :
4.(62+2) = (192+ (192/(4-1))^(4-3)
4.(64) = (192+ (192/3))^(4-3)
256 = ((192+ (64))^(4-3)
256 = (256)^(1)
256 = 256

Terbukti.

Sn.(Hv+2) = (L+(L/(Sv-1)))^(4-k)

Persamaan ini dapat disederhanakan dengan menganggap Hv+2=Hv’ dan Sv-1=Sv’, jadi:

Sn.Hv’ = (L+(L/(Sv’))^(4-k)

Sampai dengan saat ini, beberapa konsekuensi sederhana yang didapat dari persamaan ini yang juga sesuai dengan kenyataan tradisional yang ada adalah:

1.Jumlah subnet dan host valid berbanding terbalik dengan jumlah blok subnet valid.
2.Hasil kali jumlah subnet & host valid terbanyak dimiliki oleh IP Kelas A.
3.Untuk kelas yang sama maka jumlah subnet dan host valid berbanding lurus dengan besarnya nilai ekor subnet mask..

Tentu saja ada konsekuensi-konsekuensi lainnya dari persamaan ini, namun akan direvisi setelah penelitian lebih lanjut dilakukan.
Demikian kiranya artikel ini dapat berguna bagi rekan-rekan pecinta dunia komputer dan jaringan.Terima kasih.


Sumber rujukan untuk Bagian A penulis mengambil dari:
- Module CCNA1, bab 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
sedangkan untuk bagian 2 dikerjakan oleh tim.