Me

Me

Minggu, 24 Juli 2011

Masih Simpati




Seribu topan menghadang di persimpangan
Coba remukkan ketetapan hati
Gigi-gigi kebuasan terbenam dalam daging dan belulang
Bermandikan darahku sendiri

Mataku menatap nanar ke sekeliling
Selaksa iblis
Semburkan bara dan bisa
Rupa mereka bagai padu kuda dan kalajengking
Dan sengat mereka adalah maut
Makhluk-makhluk aneh berkeliaran
Meringkik dan berdesis
Di jalan-jalan sepi
Bahkan di sudut-sudut hati
Yang menyepi dalam sepi

Dalam kesakitan
jiwaku berbisik pada bayangan diriku yang ketakutan
” Mereka mengintip nyawaku siang dan malam,
neraka mendambaku bagai sahabat lama”




Yah, sejak kecil kut’lah jadi incaran maut
Hari demi hari rohku terus saja berdarah-darah
Terlunta-lunta dalam selaksa pertempuran rohani tak terhindarkan
Seribu topan badai coba gulingkanku
Sekali lagi
Lagi
Terus
M’nerus
Hari demi hari

Setan-setan lapar dan menaruh dendam
Pada perjanjianku dengan Sang Anak Domba

Tapi
Saat ini
Aku tersenyum
Karena paham ...
Karena mengerti ...
Sang Bapa Segala Zaman
Masih sayang ...
dan menaruh
simpati padaku

(2009)

Selasa, 31 Mei 2011

Belajar Dengan Hati, Bisakah?




Sahabat terkasih dalam Kristus, masih ingatkah kamu ketika pertama kali belajar menaiki sepedamu, bukankah terasa ngeri? Bukankah terasa sakit ketika kamu terjatuh dan terjatuh lagi?

Tapi bukankah itu mengasyikkan? Lalu bandingkan itu dengan ketika kamu belajar matematika atau fisika. Weleh, weleh kamu-kamu semua pasti akan geleng-geleng kepala sambil mengernyitkan dahi. Yang ada dalam pikiran kamu pasti serentetan rumus-rumus sulit nan rumit. Kok bisa yah? Belajar yang satu menyenangkan tapi belajar yang lain terasa menyeramkan? Dimana bedanya. Ada tidak cara agar aktivitas belajar jadi terasa menyenangkan, Apakah Firman Tuhan punya solusi untuk hal itu? Yup,ada!

Pernah dengar ayat ini, Ulangan 11:18, “Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu”. Dan juga Ulangan 11:19, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun”. Ayat-ayat ini sebenarnya berkisar di seputar bagaimana Firman Tuhan itu diajarkan di bangsa Israel. Bagaimana supaya Firman Tuhan itu meresap dalam kehidupan mereka, dan agar mereka tidak akan pernah melupakan Firman itu. Serupa dengan belajar Firman Tuhan, maka cara belajar yang dahsyat dari hati ada 3, yaitu :

- Belajarlah untuk mencintai bukannya membenci. Ulangan 11:18, “Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu. Lihat bahwa dikatakan pertama-tama kita harus menaruh bahan pelajaran kita di dalam hati. Apa artinya ini? Ini bicara soal rasa suka. Jika kita sudah alergi dan benci terhadap sesuatu bagaimana kita bisa bertahan untuk menggelutinya? Misal, dalam bayangan kita matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan mengerikan, maka imej semacam itulah yang tertanam untuk seterusnya di dalam hati kita. Sehingga ketika guru matematika baru kelihatan hidungnya masuk kelas saja kita sudah keringat dingin. Hehe. Jadi, kalau kamu ingin menguasai suatu pelajaran atau keahlian tertentu, maka kamu harus belajar menyukainya terlebih dahulu.

- Belajarlah dengan praktek, bukan sekedar teori. “..kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu”. Apa maksudnya ini? Mengikatkan sebagai tanda pada tangan bukan berarti kalau kita mau ujian itu bikin kebetan alias contekan di tangan ya bukan itu. Maksudnya mengikatkan pada tangan dan lambang pada dahi berarti menjadikan hal-hal yang kita pelajari menjadi bagian dari hidup kita. Misalnya saja dalam pelajaran matematika dimana kita bisa mengukur tinggi segitiga dengan mengetahui panjang alas dan besar salah satu sudutnya. Rumit? Tapi coba kamu berpikir dengan cara lain. Bayangkan pohon jambu yang ada di pekarangan rumahmu itu. Bagaimana cara kamu mengukur tingginya? Ternyata mudah. Kamu nggak perlu manjat pohon itu sambil bawa-bawa meteran. Kamu cukup berdiri di suatu tempat, mengukur jarak kamu ke pohon, lalu tinggal ukur besar sudut pandangan kamu ke pohon itu, maka SIMSALABIM, kamu tahu berapa tinggi pohon itu. Menarik bukan? Ternyata matematika ada di pekarangan belakang rumahmu, dekat denganmu. Matematika bukanlah sesuatu yang abstrak. Ia nyata dalam hidupmu sehari-hari.

- Belajar = berlatih. Ulangan 11:19, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”Ini artinya belajar itu harus dilakukan secara teratur dan berulang-ulang. Kita belajar dengan hati. Bukan karena mau nilai tinggi. Bukan karena sekedar melaksanakan kewajiban. Saat belajar dengan hati, kita termotivasi untuk sebanyak mungkin memahami apa yang kita pelajari. Kita tergerak untuk mencari berbagai informasi tambahan. Kita terus berlatih bahkan tanpa dikasih PR sama Bapak/Ibu guru. Seperti pepatah lama mengatakan, “Practice makes perfect”. Jadi mulai hari ini, belajarlah dengan hati. Sip deh.

(c)Pardamean Panjaitan

Rabu, 30 Maret 2011

Pardamean's Prime Equation

Ini adalah Rumus Bilangan Prima, Rumus Prima atau Persamaan Prima, atau Prime Equation, atau Prime Formula buatanku dengan Metode Jeda Bertingkat.

Silahkan klik gambar di bawah ini untuk memperbesarnya.





(c)2010

Senin, 28 Maret 2011

Seminar Pendidikan Kristen Terbesar Tahun Ini





I. Latar Belakang

Tugas seorang murid Kristus adalah menyampaikan kabar baik ke semua orang. Cara untuk menyampaikan kabar baik ada beberapa metode, salah satunya adalah melalui dunia pendidikan. Sekolah Kristen memegang peranan yang penting dalam menyampaikan terang Kristus melalui jalur ini, yang didalamnya terdiri dari guru-guru yang berhubungan langsung dengan murid. Selain itu sekolah Kristen punya interaksi dengan lembaga lain yang dapat menunjang proses penyampaian terang Kristus tersebut.
Sebagai lembaga yang dipanggil untuk menyampaikan kabar baik melalui literatur, maka BPK Gunung Mulia dan STT Bandung terpanggil untuk memberikan sumbangsihnya terhadap perkembangan dan mutu pendidikan Kristen di sekolah. Untuk itu kami terbeban untuk mengadakan acara Seminar Pendidikan Kristen dengan tema “The Role of Christian School in Becoming God’s Light” yang menjangkau seluruh guru Kristen se-JABODETABEK.

II. Tujuan Acara

1.Menjadikan sekolah-sekolah Kristen sebagai terang dalam pendidikan di Indonesia.
2.Sekolah Kristen memiliki keistimewaan dalam mengajarkan kasih dan karakter Kristus dalam konteks kemajemukan.
3.Menjadi berkat bagi bangsa melalui dunia pendidikan.


III. Kegiatan

Seminar Pendidikan Agama Kristen dengan tema : “ The Role of Christian School in Becoming God’s Light ”. Yang akan membahas tentang peran orang tua dalam pendidikan anak, serta peran sekolah-sekolah Kristen dalam dunia pendidikan.

IV. Pembicara

1. DR. Kevin Lawson
Director, Ph.D and Ed.D. Programs in Educational Studies, Talbot School of Theology,
Biola University USA
2 Agus Gunawan M.Th. Rektor STT Bandung



V. Waktu & Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 April 2011
Pukul : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat : Grand Chapel IPEKA International Christian School Meruya
Komplek Taman Meruya Ilir Blok K, Jakarta Barat
Target Peserta : 400 orang (Terdiri dari guru-guru, orang tua murid, praktisi pendidikan ataupun mereka yang terbeban dalam pelayanan anak dan remaja).


VI. Investasi Peserta

Investasi dari peserta @ Rp. 125.000,-
Peserta mendapatkan : seminar kit (goody bag, makalah, ballpoint, blocknote, satu buah buku best seller, Christian Religon Education, buku terjemahan tentang pendidikan terbitan BPK) + sertifikat, snack, coffee break, makan siang.


VII. Penawaran Paket Peserta.

Kami dari Panitia bermaksud menawarkan paket khusus bagi guru-guru.
Adapun bentuk penawaran kami adalah:

a.Paket 5 Gratis 1
Jika mendaftarkan 5 orang , mendapatkan tambahan 1 tempat gratis.
b.Paket untuk 50 s/d 100 Peserta.

Jika mendaftarkan minimal 50 peserta, hanya perlu membayar Rp. 100.000/ orang.

Logo instansi atau nama perusahaan akan dimasukkan kedalam materi promo.
Apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau ingin didiskusikan lebih lanjut, silahkan hubungi kami di:

BPK Gunung Mulia
Alamat : Jl. Kwitang no 22 – 23 Jakarta 10420
Telp. 021-3901208 ext.126, Fax. 021-3901633. E-mail : promosi@bpkgm.com
Widie: 0812-1816427, Pardamean: 082111278484, Sylvana: 0899-9990089

Prosedur Pembayaran, transfer ke :
BCA Cab. Sudirman No. Rek: 035-307-4749 a.n : PT BPK Gunung Mulia
Bukti transfer mohon di fax ke: 021-3901633 (Up: Ibu Widie)

IX. Penyelenggara : BPK Gunung Mulia

Penanggung Jawab : Direksi BPK Gunung Mulia
Penasihat : Surya K. Sudjono, Petroes Soeryo, Yappy S
Ketua : Lili Irene Supit
Palar Gandhi Aya Sophia
Sekretaris : Widie M Toha.
Bendahara : Sylvana Mangastuti
Penggalangan Dana + Peserta : Pardamean Panjaitan
Sie Publikasi : Bagas
Sie Acara : Sriami + tim IPEKA
Glori
Stand & Penjualan : Agustinus
Konsumsi : Rambu + tim IPEKA
Penerima tamu : Sylvana Mangastuti + tim IPEKA
Transportasi : GA
Pelengkapan & Keamanan : tim IPEKA


X. Penutup.
Demikian proposal seminar ini kami sampaikan, semoga penawaran dan niat baik kami mendapat dukungan dari Bapak/Ibu/Saudara sekalian. Atas perhatian, kerjasama serta segala bentuk dukungan yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.


Jakarta, Maret 2011
PANITIA SEMINAR PENDIDIKAN KRISTEN


Lili Irene Supit-Liu Widie M Toha
Ketua Panitia Sekretaris



Langkah Jitu bila sendal jepit kita tiba-tiba putus dijalan


Pernah ga, pas lagi asik jalan2 pake sendal jepit, lalu tiba2 sendal jepit kita putus kaya gambar di bawah ini?

cara-caranya:


1. pilih sedotan yang sewarna dengan sendal jepit.. kalo misalnya ga ada, ya udah tidak papa...





2. lipat sedotan


3. kemudian ikatkan sehingga membentuk simpul seperti ini




4. jika ada gunting, boleh ditambah optional ini.. gunting sedotan lain, seukuran jepitan sendal.. (ilustrasi menggunakan sedotan warna lain, spy terlihat jelas, nanti prakteknya sih pake warna yang sama ya, spy ga kliatan belang.. hehe..)
kemudian masukkan potongan sedotan melewati sedotan yang udah disimpul



5. nah setelah itu, masukkan sedotan td melewati lubang sendal jepit




6. setelah itu, sedotan dibentuk seperti gambar di bawah ini.. caranya seperti mengikat biasa, nanti jadinya berbentuk kaya gini..



7. done.. sendal jepit sekarang bisa digunakan..



(adapt from: @chenk177).

Minggu, 27 Maret 2011





Leonhard Euler

Euler lahir tahun 1707 di Basel, Swiss. Dia diterima masuk Universitas Basel tahun 1720 tatkala umurnya baru mencapai tiga belas tahun. Mula-mula dia belajar teologi, tetapi segera pindah ke mata pelajaran matematika. Dia peroleh gelar sarjana dari Universitas Basel pada umur tujuh belas tahun dan tatkala umurnya baru dua puluh tahun dia terima undangan dari Catherine I dari Rusia untuk bergabung dalam Akademi Ilmu Pengetahuan di St. Petersburg. Di umur dua puluh tiga tahun dia jadi mahaguru fisika di sana dan ketika umurnya dua puluh enam tahun dia menggantikan korsi ketua matematika yang tadinya diduduki oleh seorang matematikus masyhur Daniel Bernoulli. Dua tahun kemudian penglihatan matanya hilang sebelah, namun dia meneruskan kerja dengan kapasitas penuh, menghasilkan artikel-artikel yang brilian.


Tahun 1741 Frederick Yang Agung dari Prusia membujuk Euler agar meninggalkan Rusia dan memintanya bergabung ke dalam Akademi Ilmu Pengetahuan di Berlin. Dia tinggal di Berlin selama dua puluh lima tahun dan kembali ke Rusia tahun 1766. Tak lama sesudah itu kedua matanya tak bisa melihat lagi. Bahkan dalam keadaan tertimpa musibah macam ini, tidaklah menghentikan penyelidikannya. Euler memiliki kemampuan spektakuler dalam hal mental aritmatika, dan hingga dia tutup usia (tahun 1783 di St. Petersburg --kini bernama Leningrad-- pada umur tujuh puluh enam tahun), dia terus mengeluarkan kertas kerja kelas tinggi di bidang matematika. Euler kawin dua kali dan punya tiga belas anak, delapan diantaranya mati muda.

Semua penemuan Euler bisa saja dibuat orang bahkan andaikata dia tidak pernah hidup di dunia ini. Meskipun saya pikir, kriteria yang layak digunakan dalam masalah ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan: apa yang akan terjadi pada dunia modern apabila dia tidak pernah berbuat apa-apa? Dalam kaitan dengan Leonhard Euler jawabnya tampak jelas sekali: pengetahuan modern dan teknologi akan jauh tertinggal di belakang, hampir tak terbayangkan, tanpa adanya formula Euler, rumus-rumusnya, dan metodenya. Sekilas pandangan melirik indeks textbook matematika dan fisika akan menunjukkan penjelasan-penjelasan ini sudut Euler (gerak benda keras); kemantapan Euler (deret tak terbatas); keseimbangan Euler (hydrodinamika); keseimbangan gerak Euler (dinamika benda keras); formula Euler (variabel kompleks); penjumlahan Euler (rentetan tak ada batasnya), curve polygonal Eurel (keseimbangan diferensial); pendapat Euler tentang keragaman fungsi (keseimbangan diferensial sebagian); transformasi Euler (rentetan tak terbatas); hukum Bernoulli-Euler (teori elastisitis); formula Euler-Fourier (rangkaian trigonometris); keseimbangan Euler-Lagrange (variasi kalkulus, mekanika); dan formula Euler-Maclaurin (metode penjumlahan) itu semua menyangkut sebagian yang penting-penting saja.

Hasil matematika dan ilmiah Euler betul-betul tak masuk akal. Dia menulis 32 buku lengkap, banyak diantaranya terdiri dari dua jilid, beratus-ratus artikel tentang matematika dan ilmu pengetahuan. Orang bilang, kumpulan tulisan-tulisan ilmiahnya terdiri dari lebih 70 jilid! Kegeniusan Euler memperkaya hampir segala segi matematika murni maupun matematika siap pakai, dan sumbangannya terhadap matematika fisika hampir tak ada batasnya untuk penggunaan.

Euler khusus ahli mendemonstrasikan bagaimana hukum-hukum umum mekanika, yang telah dirumuskan di abad sebelumnya oleh Isaac Newton, dapat digunakan dalam jenis situasi fisika tertentu yang terjadi berulang kali. Misalnya, dengan menggunakan hukum Newton dalam hal gerak cairan, Euler sanggup mengembangkan persamaan hydrodinamika. Juga, melalui analisa yang cermat tentang kemungkinan gerak dari barang yang kekar, dan dengan penggunaan prinsip-prinsip Newton. Dan Euler berkemampuan mengembangkan sejumlah pendapat yang sepenuhnya menentukan gerak dari barang kekar. Dalam praktek, tentu saja, obyek benda tidak selamanya mesti kekar. Karena itu, Euler juga membuat sumbangan penting tentang teori elastisitas yang menjabarkan bagaimana benda padat dapat berubah bentuk lewat penggunaan tenaga luar.

Euler juga menggunakan bakatnya dalam hal analisa matematika tentang permasalahan astronomi, khusus menyangkut soal "tiga-badan" yang berkaitan dengan masalah bagaimana matahari, bumi, dan bulan bergerak di bawah gaya berat mereka masing-masing yang sama. Masalah ini --suatu masalah yang jadi pemikiran untuk abad ke-21-- belum sepenuhnya terpecahkan. Kebetulan, Euler satu-satunya ilmuwan terkemuka dari abad ke-18 yang (secara tepat, seperti belakangan terbukti) mendukung teori gelombang cahaya.

Buah pikiran Euler yang berhamburan tak hentinya itu sering menghasilkan titik tolak buat penemuan matematika yang bisa membuat seseorang masyhur. Misalnya, Joseph Louis Lagrange, ahli fisika matematika Perancis, berhasil merumuskan serentetan rumus ("rumus Lagrange") yang punya makna teoritis penting dan dapat digunakan memecahkan pelbagai masalah mekanika. Rumus dasarnya diketemukan oleh Euler, karena itu sering disebut rumus Euler-Lagrange. Matematikus Perancis lainnya, Jean Baptiste Fourier, umumnya dianggap berjasa dengan penemuan teknik matematikanya, terkenal dengan julukan analisa Fourier. Di sini pun, rumus dasarnya pertama diketemukan oleh Leonhard Euler, dan dikenal dengan julukan formula Euler- Fourier. Mereka menemukan penggunaan yang luas dan beraneka macam di bidang fisika, termasuk akustik dan teori elektromagnetik.

Dalam urusan matematika, Euler khusus tertarik di bidang kalkulus, rumus diferensial, dan ketidakterbatasan suatu jumlah. Sumbangannya dalam bidang ini, kendati amat penting, terlampau teknis dipaparkan di sini. Sumbangannya di bidang variasi kalkulus dan terhadap teori tentang kekompleksan jumlah merupakan dasar dari semua perkembangan berikutnya di bidang ini. Kedua topik itu punya jangkauan luas dalam bidang penggunaan kerja praktek ilmiah, sebagai tambahan arti penting di bidang matematika murni.

Formula Euler, , menunjukkan adanya hubungan antara fungsi trigonometrik dan jumlah imaginer, dan dapat digunakan menemukan logaritma tentang jumlah negatif. Ini merupakan satu dari formula yang paling luas digunakan dalam semua bidang matematika. Euler juga menulis sebuah textbook tentang geometri analitis dan membuat sumbangan penting dalam bidang geometri diferensial dan geometri biasa.

Kendati Euler punya kesanggupan yang hebat untuk penemuan-penemuan matematika yang memungkinkannya melakukan praktek-praktek ilmiah, dia hampir punya kelebihan setara dalam bidang matematika murni. Malangnya, sumbangannya yang begitu banyak di bidang teori jumlah, tetapi tidak begitu banyak yang bisa dipaparkan di sini. Euler juga orang pemula yang bekerja di bidang topologi, sebuah cabang matematika yang punya arti penting di abad ke-20.

Akhirnya, Euler memberi sumbangan penting buat sistem lambang jumlah matematik masa kini. Misalnya, dia bertanggung jawab untuk penggunaan umum huruf Yunani untuk menerangkan rasio antara keliling lingkaran terhadap diameternya. Dia juga memperkenalkan banyak sistem tanda yang cocok yang kini umum dipakai di bidang matematika.

Ref : http://media.isnet.org/iptek/100/Euler.html

Sekilas Literatur Kristen di Indonesia

August 19, 2009 at 11:47 am · Filed under Books, Cinta produk dalam negeri ·Tagged BPK Gunung Mulia, Gandum Mas, Kalam Hidup, Kanisius

Gedung BPK Gunung Mulia Jl. Raya Bogor Jakarta Timur

Kedatangan Albert Conelisz Ruyl ke Nusantara pada 1600 bisa dianggap sebagai tonggak sejarah literatur Kristen. Sebagai seorang pedagang VOC, Ruyl melakukan perjalanan panjang dari tanah kelahirannya di Belanda untuk berdagang di wilayah Hindia Barat yang baru saja “ditemukan” orang-orang Eropa yang terkenal dengan rempah-rempahnya itu. Sebagai seorang pedagang pembantu, ia banyak berkesempatan belajar bahasa Melayu. Sebagai seorang Kristen, ia memakai pengetahuannya itu untuk mulai menerjemahkan Firman Allah.

Pada tahun 1612 Ruyl sudah mengerjakan Kitab Injil Matius. Hasil karyanya itu baru diterbitkan 17 tahun kemudian. Menurut catatan Lembaga Alkitab Inggris dan Luar Negeri, “Edisi ini mungkin sekali menandakan pertama kali dalam sejarah bahwa sebuah kitab dari Alkitab diterjemahkan dan dicetak dalam sebuah bahasa yang bukan bahasa Eropa, khusus sebagai alat pekabaran Injil.” Kitab Suci Ruyl inilah dianggap sebagai dasar pengembangan Alkitab berbahasa Indonesia misalnya Leydekker (1733), Klinkert (1879), Melayu Baba (1913), Ende(1968) hingga Alkitab yang kita pegang sekarang. Alkitab dan beberapa terbitan nyanyian rohani terutama berguna untuk penginjilan dan pemeliharaan umat.

Sebelum munculnya penerbit-penerbit Kristen sudah ada beberapa budayawan yang mempunyai latar belakang Kristen, misalnya Jan Engelbert Tatengkeng. Dia adalah sastrawan angkatan Pujangga Baru. Ia banyak berkarya pada tahun 1930-an. Selain Tatengkeng, bisa jadi ada budayawan lain yang berlatar belakang kristiani, tetapi jejaknya sulit ditelusuri. Pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, W.R. Supratman, juga dikenal sebagai seorang Katolik.

Penerbitan kristiani pertama di Indonesia bisa disebut dimulai dari Bandung. Kalam Hidup adalah sebuah yayasan dan penerbit buku Kristen yang didirikan oleh Robert Alexander Jaffray yang berasal dari Kanada. Pada tahun 1913, Jaffray menerbitkan Bible Magazine dalam bahasa Tionghoa. Setelah itu pada bulan Oktober 1930, ia menerbitkan majalah yang sama dalam bahasa Melayu. Majalah ini kemudian diganti namanya menjadi Majalah Kalam Hidup. Dalam hal bahasa, ia dibantu oleh P.H. Pouw. Kemudian ia juga mulai menerbitkan buku-buku dalam bahasa Makassar, Bali, dan Sasak.

Disusul penerbit Kanisius yang berdiri pada Januari 1922. Mula-mula bernama Canisius Drukkerij, lembaga ini berkiprah untuk memberdayakan Indonesia melalui dunia pendidikan. Penerbit Kanisius didirikan di kota Yogyakarta. Tidak banyak orang tahu bahwa dahulu kala, tepatnya di tahun 1928, Canisius Drukkerij juga pernah menerbitkan surat kabar: Tamtama Dalem dan Swaratama. Kedua koran itu diterbitkan untuk mendukung cita-cita perjuangan kemerdekaan pemuda Indonesia kala itu.

Penerbit Gandum Mas berdiri di bawah naungan Gereja Kristus Tuhan merupakan hasil dari penginjilan John Sung pada tahun 1940-an bersaudara dengan SAAT dan Institut Teologia Aleitheia.

Sementara penerbit gunung Mulia berdiri dilatarbelakangi kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia tidak hanya soal politik. Untuk pembangunan bangsa, nilai-nilai spiritual dan rohani juga perlu ditanamkan. Sejalan dengan kearifan itu, Oktober 1946 didirikanlah Badan Penerbit Darurat dari Zending dan Gereja. Badan inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Badan Penerbit Kristen (BPK) pada tahun 1950. Dan dua puluh tahun kemudian, tepatnya tahun 1971, namanya berganti menjadi BPK Gunung Mulia dan dipakai hingga sekarang. Sejarah penerbit Gunung Mulia tak bisa tidak terkait dengan nama seorang Belanda, Dr. Jo Verkuyl. Fridolin Ukur bisa dianggap sebagai budayawan yang lahir dari BPK Gunung Mulia ini dengan karyanya Malam Sunji.

Setelah itu lahir berbagai penerbit Kristen misalnya Immanuel (1967), ANDI (1980), Metanoia (1990-an), Kharisma (1990-an), Light Publishing (200-an), Pionir Jaya dan Visi (2000-an) dan sebagainya. Bahkan literatur Kristen makin marak dengan berlomba-lombanya penerbit-penerbit umum mempunyai divisi buku Kristen misalnya Gramedia, Agromedia, dan Erlangga.
(adapt from:http://barabbas.blog.friendster.com).